Refleksi
Seniman Aksi Jalanan
Sebuah kata yang
harus direnungkan yaitu refleksi. Refleksi yang menyadarkan kita untuk berhenti
sejenak dengan waktu yang terbatas. Terbatas oleh ruang dan waktu. Namun,
berhenti untuk terus bertindak bukan untuk merenungkan nasib yang telah lalu.
Menyadari apa yang telah dilakukan dan belum dan sedang akan dilakukan. Itu
adalah sebuah keharusan dan strategi untuk menuju kesuksesan. Dan biasanya
jalan-jalan perenungan merupakan jalan-jalan orang yang berpikir besar dan
memiliki harapan menatap masa depan.
Namun,
terbatasnya ruang dan waktu membuat sesuatu hal yang harus kita pikirkan dan
rencanakan itu harus direalisasikan dengan limit
atau keterbatasan. Terlalu banyak berpikir dan merenung merupakan gejala awal
orang yang tidak tahu akan kesuksesan. Karena salah satu indikator seseorang
berjuang adalah kontribusi nyata. Bukan berpikir nyata tapi tidak ada tindakan
dan realisasi yang konkret atas semua pemikiran dan mimpi tersebut.
Tak ubahnya
seorang Top Manager di perusahaaan, para Seniman Aksi Jalanan pun harus
merefleksikan sesuatu hal untuk harapan dan aspirasi masyarakat. Mereka juga
harus menyadari bahwa tugas yang diemban itu sangat berat dan waktu yang
tersedia hanya seumur jagung. Harus merelakan waktunya untuk konsolidasi, untuk
mendidik anak bangsa dan menuntut sesuatu hal yang bukan kepentingan dirinya
tetapi kepentingan banyak orang dan masyaratak kecil dan miskin.
Para
Seniman Aksi Jalanan, ya mungkin itu kata yang cocok diberikan bagi para
penuntut keadilan di jalan. Mereka adalah Mahasiswa. Mahasiswa yang rela
menginginkan sesuatu keadilan berdiri di bumi Indonesia. Yang mau merelakan
diri, waktu dan tenaganya untuk membela kepentingan kaum papa. Masyarakat rindu
akan masa itu ketika tahun 1998 mereka bersama-sama menuntut Soeharto untuk
turun rezim. Rezim otoriter yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Karena
korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN) yang merajalela.
Mereka
rindu akan Para Seniman Aksi Jalanan yang menyuarakan nasib rakyat. Oleh karena
itu, kepada Mahasiswa yang merasa memiliki hati nurani yang menyala
bergegaslah. Jangan tunda dan menunggu seperti orang yang tak punya idealisme
itu. Segera berpikir, bersiap dan bertindak. Bukan waktunya lagi untuk
menyalahkan. Satukan gerakan dan mulailah langkah awal untuk bertindak dan
berkontribusi nyata…
Hidup
Mahasiswa….!
Hidup
Rakyat Indonesia…!
Hidup
Rakyat Yang Kaya Akan Kata…!