Sabtu, 09 Maret 2013

Refleksi untuk Mahasiswa


Refleksi Seniman Aksi Jalanan
Sebuah kata yang harus direnungkan yaitu refleksi. Refleksi yang menyadarkan kita untuk berhenti sejenak dengan waktu yang terbatas. Terbatas oleh ruang dan waktu. Namun, berhenti untuk terus bertindak bukan untuk merenungkan nasib yang telah lalu. Menyadari apa yang telah dilakukan dan belum dan sedang akan dilakukan. Itu adalah sebuah keharusan dan strategi untuk menuju kesuksesan. Dan biasanya jalan-jalan perenungan merupakan jalan-jalan orang yang berpikir besar dan memiliki harapan menatap masa depan.
Namun, terbatasnya ruang dan waktu membuat sesuatu hal yang harus kita pikirkan dan rencanakan itu harus direalisasikan dengan limit atau keterbatasan. Terlalu banyak berpikir dan merenung merupakan gejala awal orang yang tidak tahu akan kesuksesan. Karena salah satu indikator seseorang berjuang adalah kontribusi nyata. Bukan berpikir nyata tapi tidak ada tindakan dan realisasi yang konkret atas semua pemikiran dan mimpi tersebut.
Tak ubahnya seorang Top Manager di perusahaaan, para Seniman Aksi Jalanan pun harus merefleksikan sesuatu hal untuk harapan dan aspirasi masyarakat. Mereka juga harus menyadari bahwa tugas yang diemban itu sangat berat dan waktu yang tersedia hanya seumur jagung. Harus merelakan waktunya untuk konsolidasi, untuk mendidik anak bangsa dan menuntut sesuatu hal yang bukan kepentingan dirinya tetapi kepentingan banyak orang dan masyaratak kecil dan miskin.
            Para Seniman Aksi Jalanan, ya mungkin itu kata yang cocok diberikan bagi para penuntut keadilan di jalan. Mereka adalah Mahasiswa. Mahasiswa yang rela menginginkan sesuatu keadilan berdiri di bumi Indonesia. Yang mau merelakan diri, waktu dan tenaganya untuk membela kepentingan kaum papa. Masyarakat rindu akan masa itu ketika tahun 1998 mereka bersama-sama menuntut Soeharto untuk turun rezim. Rezim otoriter yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Karena korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN) yang merajalela.
            Mereka rindu akan Para Seniman Aksi Jalanan yang menyuarakan nasib rakyat. Oleh karena itu, kepada Mahasiswa yang merasa memiliki hati nurani yang menyala bergegaslah. Jangan tunda dan menunggu seperti orang yang tak punya idealisme itu. Segera berpikir, bersiap dan bertindak. Bukan waktunya lagi untuk menyalahkan. Satukan gerakan dan mulailah langkah awal untuk bertindak dan berkontribusi nyata…
Hidup Mahasiswa….!
Hidup Rakyat Indonesia…!
Hidup Rakyat Yang Kaya Akan Kata…!

Selasa, 17 Juli 2012

Memaknai dan Menyadari Kewajiban Antar Saudara Muslim

Mungkin kalau kita mendengar kata kewajiban yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah suatu pekerjaan yang membuat kita malas untuk mengerjakannya. Karena budaya kita dalam pekerjaan yang lebih mendahulukan Hak daripada Kewajiban. padahal hal itu kurang mencerminkan akhlak sebagai seorang muslim. Akhlak seoarang muslim terhadap muslim lainnnya. 
Seorang al-akh memiliki hak terhadap saudaranya. Hak Saudara kita pertama  adalah Apabila bertemu kepada sesama muslim harus mengucapkan salam. Yang kedua adalah apabila saudara kita mengundang kita maka wajib seorang muslim untuk mendatangi undangan tersebut. Yang ketiga adalah saudara kita meminta nasehat maka kita memberikan nasehat. Saling menasehati adalah jalan untuk terhindar dari kerugian. Yang keempat adalah apabila ia bersin dan apabila mengucpkan Hamdallah. Maka saudaranya harus menjawab Ya HARMUKALLAH. Setelah itu Saudara yang bersin mengucapkan YAHDIKUMULLAH WAYASLUHU BAINAKUM. Yang kelima adalah Apabila ia sakit maka Jenguklah saudara kita. Yang keenam adalah Apabila datang kepadanya Kematian maka Bertakziyah dan menganarkannya ke liang lahat. 
Begitu Indahnya ISLAM sampai bersin pun diatur mekanisme untuk menjawab. Ini merupakan agama yang rahmatan lil 'alamin. Tak ada aktivitas pun yang tidak diatur dalam ISLAM. itulah sempurnanya ISLAM.
I LUV ISLAM...

Minggu, 15 Juli 2012

Dakwah : Jalan Panjang Tiada akhir

Dakwah awalnya Ku menyadari jalan ini amat panjang dan tak ada akhirnya dari perjalanan panjang ini...
Tapi tak terasa ketika ku mengenali dan berada di dalam dakwah ini banyak cobaan dan tantangan yang menghadang...
Lelah, Letih dan Istiqomah Ya itu yang aku rasakan setiap hari, setiap detik dan setiap nafas yang aku hirup..
Tapi Allah SWT yang Maha Adil selalu saja memberikan kenikmatan kepada Ku dengan jalan yang tak disangka-sangka...

Ku merenung dan berpikir secara mendalam dan bertanya pada diriku
Apakah Aku sudah bersyukur di sepertiga malam? malam yang dijanjikan Allah SWT segala do'a akan dikabulkan?

Apakah aku bisa menjawab pertanyaan Malaikat Mungkar dan Nakir ketika dalam kubur dengan amalan Ku yang sedikit ini?

Ku menjawab dalam hati, KU belum bisa melakukan dan menjawab pertanyaan itu...
Astaghfirullah ku mohon AMPUN kepadamu YA RABB...

Memang Dakwah membutuhkan PEMBUKTIAN...
Masih Kuingat yang Rabb, saat engkau menguji keimanan Ku dengan Musibah Kecelakaan yang ku alami. Hanya satu yang Ku ingat... Ku jauh darimu, Ku terlena oleh Dunia yang telah diberikan KepadaKu..

Teringat ketika engkau uji Aku dengan berbagai fitnah yang mendera di Organisasi yang diamanahkan kepadaku.
Ku tak bisa berbuat apa-apa hanya kesabaran yang membuktikan Ku lulus dari Ujian yang Engkau Skenariokan ini..

Teringat, ketika ku kembali ke dakwah sekolah. Ku membaca Buku Urgensi Dakwah Sekolah ada Dua landasan keimanan yang ku ingat...


Saya wasiatkan para pemuda kepadamu dengan baik, sebab mereka berhati halus. Ketika Allah mengutus diriku untuk menyampaikan agama yang bijaksana ini, maka kaum mudalah yang pertama-tama menyambutku, sedang kaum tua menentangnya. (Al Hadits)


Sesungguhnya sebuah fikrah akan berhasil diwujudkan bila kuat keyakinan pada-Nya, ikhlash dalam berjuang di jalan-Nya, semangat dalam merealisasikannya, dan berkorban dalam mewujudkannya. Keempat rukun ini – iman, ikhlash, semangat, dan amal – merupakan karakter yang melekat pada pemuda. Sesungguhnya dasar keimanan itu aqal yang cerdas, dasar keikhlasan adalah hati yang bersih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah tekad yang membaja. Itu semua tidak terdapat kecuali pada pemuda. (Hasan Al Banna).
 

Engkau yang memudahkan segalanya. Pun dalam berdakwah. Sebuah Perniagaan yang dijanjikan oleh Allah. yang dituliskan dalam Kalam Illahi Allah telah membeli Jiwa dan Harta Kaum Mukminin yang berdakwah...

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah : 1)

Alhamdulilah Aku Bersyukur Ya Allah Atas Kesadaran yang engkau berikan Untuk memilih ISLAM ini bukan karena WARISAN SOSIAL tapi karena TRADISI PERENUNGAN dan PROSES BERPIKIR YANG MENDALAM untuk menerima ISLAM melalui PEMBUKTIAN KEIMANAN...

Rabu, 01 Februari 2012


Sadarilah, setiap awal pasti ada akhirnya
Hanya Allah saja yang kekal dan tak tergantikan
Mungkin sudah saatnya kita memberikan goresan terakhir untuk menutup kisah ini dengan
berjuta penyesalan atas apa yang telah kita lakukan
Segala kekurangan yang menjadi motivasi, kelebihan yang menjadi senjata..
Maafkan kami, mewarisi lukisan yang masih perlu perbaikan ini
Semoga bersama kita merasakan keringat perjuangan
Kurasan pikir, tenaga, materi, dan kesempatan hidup
Telah kami korbankan untuk perjuangan ini
Meski ku sadari kerikil –kerikil kecil yang tajam hingga batu besar yang selalu menghadang telah
kami lalui bersama
Tak semudah menyapu jalan yang kotor
Ketika kami melaluinya...
Tak heran jika tetesan darah dan luka hati menyelimuti kami
Ya Allah, kami memohon
“Ridhoilah niat dan perjuangan yang yang telah kami lakukan selama ini, maafkanlah atas amanah
Yang  telah kami lalaikan, berkahilah langkah juang yang telah kami curahkan, jadikan hidup kami
berarti bagi orang-orang disekitar kami, karena kami tidak ingin nama kami mati disaat kami
hidup, dan tetapkanlah kehidupan nama kami walaupun kami telah tiada.
Ya Allah, Engkau Maha Kuasa&Maha Mengetahui perjuangn kami, harta dan jiwa kami selalu kami
pertaruhkan. Kami lakukan ini hanya untuk mendekat padaMU dengan tabungan amal yang kami
himpun di organisasi ini.
Terima kasih telah istiqamahkan hati – hati ini, menguatkan ukhuwah ini syukurku tak lekang oleh
waktu. Hanya pada MU ya Rabb.
Semoga tulisan ini mampu merekam
Kisah kami selama satu tahun perjuangan
Dalam bingkai indah bernama “HMJ EA”
Segala puji bagi Allah yang memberikan kami kekuatan dan perlengkapan hidup yang sempurna
Mengarungi samudera hidup yang luas ini
Semoga  selalu ”Do The Best Make A Change For Success”
Salam Bermakna